8 Bulan menggunakan Printer Brother MFC J5910DW (REVIEW in Bahasa Indonesia)

137721
Saat ini saya memiliki usaha kecil2an, dimana jasa cetak mencetak dokumen adalah salah satu layanan dari usaha yang saya tekuni sekarang. Pemilihan printer tentunya menjadi hal yang cukup hati2 saya lakukan saat merintis usaha saya pertama kali, dimulai dengan menentukan spek sesuai kebutuhan dan pertimbangan2 lain.
Seperti biasa, proses seleksi awal dimulai dengan Internet research alias googling. dimulai dengan membuka forum, dan review2 pengguna di beberapa group facebook. semuanya saya lakukan terus selama 1 minggu (tidak setiap saat tentunya), hanya untuk mendapatkan printer yang sesuai dengan kebutuhan.
Setelah browsing sana sini, saya akhirnya fokus pada merek Brother, sayangnya model yang banyak di review oleh orang2 sudah discontinue, saat mencari2 di situsnya saya akhirnya menemukan printer yang sesuai dengan kriteria yang saya cari yaitu brother MFC J5910DW. apa saja Fitur2nya?
1. A3 Support. meski untuk scan masih terbatas untuk ukuran A4 (flatbed ), dengan harga 3,4 jt, sudah tergolong murah untuk printer multi fungsi yang bisa ngeprint ukuran A3
2. MFC alias Multi Function Printer. Bisa Foto copy,scan, fax. mantafff, tempat saya lumayan berada di pinggiran, dan akses ke copy center cukup jauh, tidak jarang orang datang fotocopy dokumen meskti tarifnya sama dengan cetak hitam putih.
Printer ini juga sudah menggunakan ADF alias Auto Document Feeder, sangat memudahkan bila mencetak/scan dalam jumlah banyak.
3. Koneksi bisa melalui Wifi/LAN ,Bisa sharing tanpa melalui perangkat tambahan maupun PC. dengan koneksi wireless/LAN, printer bisa diletakkan dimana saja selama dalam jangkauan jaringan.
4. Touchscreen LCD display, Memory crad & USB input memudahkan untuk maintenance ataupun mencetak foto tanpa harus menggunakan komputer,
5. Infus internal, Yup, sekilas printer ini terlihat seperti printer non infus karena tidak terlihat tabung penampungan tinta, namun bila di bongkar akan terlihat selang  menuju head seperti layaknya printer infus,  bedanya, printer ini menggunakan katrid sebagai penampungan tinta, dan belum mengaplikasikan sistem tangki.
6 Duplex printing, alias print bolak balik, setelah printer mencetak 1 sisi, kertas kemudian ditarik secara otomatis kembali untuk di cetak di sisi lainnya. GOKILLL…
Bagaimana setelah 8 Bulan ? kenapa merk Brother?Still going strong!! alias lancar jayaa… sesekali cetakan hitam bergaris bila tidak dipakai beberapa hari setelah mencetak dalam jumlah banyak, namun dalam 1-2 kali cleaning akan normal kembali. Brother memang merk yang masih agak asing bagi pengguna awam, dan mungkin tidak sedikit yang meragukannya, saya pun agak ragu, karena baik saya maupun teman2, belum ada yg punya pengalaman dengan merek ini, jadi let’s give it a try.
Tabung pembuangan?Tabung pembuangan sebenarnya sudah ada didalam printer, berbentuk seperti gelas kotak, bisa saja dikeluarkan bila ingin mempermudah proses pembersihan, seperti yang saya lakukan di printer saya.
Modifikasi?
Yang saya lakukan hanya mengeluarkan tabung pembuangan, dan mengganti catridge dengan catridge isi ulang. proses mengganti catridgenya pun sangat mudah, hanya dengan melepas tutup catridge (karena katrid memanjang keluar), lalu memasang ganjal untuk sensor, agar dideteksi tertutup oleh printer (banyak tutorialnya di youtube).
Tabung pembuangan internal diletakkan diluar
Tabung pembuangan internal diletakkan diluar
catridge refill terpasang
catridge refill terpasang
Hal-hal yang saya suka dari printer ini :– Katrid hanya sebatas tempat tinta, tidak ada embel2 chip, head, maupun komponen elektronik lainnya. sistem infus juga belum pernah kejadian masuk angin parah seperti yang terjadi pada canon/HP modifan.
– Sangat jarang error, kebanyakan bisa diatasi dengan memati-nyalakan printer. error yang paling sering ya paling2 paper jam.
– Scanning cukup cepat di resolusi 200dpi, skenario bisa bervariasi, scan ke komputer, To media (MMC/Flashdisk) to OCR, via Network, To EMAIL, To IMAGE, lebih komplit dibanding scan stand alone alias scan ‘doank’..
-ngeprint dokumen cukup cepat dan continuous , saat dokumen pertama masih di cetak, paper feeder langsung narik kertas berikutnya tanpa menunggu dokumen sebelumnya selesai di keluarkan, jadi proses cetak antar halaman minim delay.
– Meski harga printer relatif murah, tapi printer ini sudah termasuk Proffesional series, alias penggunaan dengan kapasitas cetak diatas rata2..  ya semoga saja tangguh untuk masa2 mendatang..hehehe
Hal-hal yang saya TIDAK suka dari printer ini :– paper feeder sistem tray, seperti model loyang dengan plastik abs yang agak tipis, dengan tumpukan kertas A3 yang berat, paper tray terasa ringkih,
– Resolusi foto terbilang biasa aja, malah menurut saya masih  bagusan IP1000 jadul, tapi masih acceptable.
– sudah itu aja. wkkwwkk
Fitur lainnya :
berdasarkan informasi yang saya baca di situs resminya, printer ini juga bisa langsung mencetak dari smartphone via AirPrint™, Google Cloud Print™, Brother™ iPrint & Scan dan Cortado Workplace.
Urusan networking juga sudah support IPv6
Informasi lain :
– saya pernah mencetak 300 amplop, dan tidak ada kendala berarti, mekanisme penarik kertas bekerja cukup baik.
– Proses pembongkaran tidak begitu rumit seperti yang kebanyakan digambarkan orang2 tentang brother.
Siip dah…bagi yang ingin membeli printer ini, menurut saya sangat recomended terutama untuk kebutuhan cetak yang tinggi seperti jasa mencetak ataupun kebutuhan kantor. tidak perlu pc atau print server dalam urusan sharing.
untuk penggunaan yang jarang (occasionally use) harga 3,4 juta tentu sangat mahal,  silahkan dikunyah2 informasi dari saya….
Previous Post
Next Post

0 comments: