Ternyata, persentase pelanggan yang mengabaikan keranjang belanja onlinenya saat ini mencapai 69,57%. Tentu saja ini bukan tanpa alasan. Biasanya, salah faktor utamanya adalah pembayaran yang rumit. Nah, untuk hal ini, payment gateway adalah salah satu solusinya.
Namun, sebenarnya apa itu payment gateway? Mengapa sistem ini bisa menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan konversi dan jumlah transaksi?
Yuk lanjutkan membaca karena kami akan membahas lebih lanjut tentang pengertian payment gateway, cara kerja, dan perbedaannya dari payment processor. Selain itu, kami akan review beberapa payment gateway terbaik yang saat ini tersedia. Langsung saja, mari mulai!
Apa Itu Payment Gateway?
Payment gateway adalah portal yang menghubungkan rekening bank ke pihak payment processor (pemroses pembayaran) yang sesuai, dengan cara mengirimkan informasi transaksi secara virtual melalui layanan pembayaran web dan API, atau secara langsung melalui terminal pembayaran.
Layanan ini mengesahkan berbagai mode transaksi online, seperti internet banking, kartu kredit, UPI (Unified Payments Interface), dan jenis digital wallet lainnya.
Kalau ingin memulai cara jualan online, pertimbangkan untuk menggunakan payment gateway. Anda bisa memastikan keamanan proses pembayaran serta melindungi data sensitif. Pelanggan juga bisa menyimpan informasi penting dengan aman, seperti detail kartu kredit di portal PCI-DSS.
Sejumlah payment gateway juga dilengkapi dengan tool pengecek penipuan, termasuk CVV (Card Verification Value), AVS (Address Verification Service), dan autentikasi pembayar demi meminimalkan risiko pencurian atau hilangnya data.
Selain itu, beberapa gateway pembayaran mendukung pembayaran online lintas batas sehingga memudahkan calon pemilik bisnis untuk scale up toko online miliknya ke tingkat internasional.
Cara Kerja Payment Gateway
Ada empat pihak utama di setiap proses transaksi online, yaitu pembeli dan merchant, serta bank penerbit (yang mengeluarkan kartu nasabah) dan bank pengakuisisi (yang mengambil dana dari bank penerbit).
Meskipun ada banyak langkah yang harus dilalui, transaksi digital biasanya cuma perlu waktu beberapa menit saja.
Begitu pelanggan siap untuk lanjut ke langkah checkout, website akan mengarahkan pelanggan ke payment gateway untuk memasukkan informasi kartu kredit atau detail bank mereka.
Selanjutnya adalah langkah enkripsi. Payment gateway akan mengodekan (encode) data eksklusif ini untuk digunakan di antara pembeli dan penjual saja.
Kemudian, gateway juga akan melakukan pengecekan penipuan dengan protokol keamanan bawaan yang dimilikinya, yaitu TLS (Transport Layer Security).
Setelah memastikan keamanan koneksi, bank penerbit lalu akan memeriksa apakah saldo di rekening mencukupi untuk transaksi tersebut.
Langkah berikutnya, payment processor akan menghubungi akun merchant. Kalau transaksi diizinkan, bank pengakuisisi lalu akan mengambil dan mengirim saldo tersebut ke rekening merchant sesuai jumlah yang diminta. Pelanggan lalu menerima notifikasi bahwa transaksinya berhasil.
Apabila akun merchant menolak transaksi tersebut, penjual akan meminta pelanggan untuk memilih metode pembayaran lain. Beberapa faktor yang memengaruhi proses ini meliputi error jaringan, limit transaksi merchant, dan masalah terkait bank.
Perbedaan Payment Gateway dan Payment Processor
Meskipun payment gateway dan payment processor tidak terpisahkan selama proses transaksi, keduanya sangat berbeda dan tidak bisa disebut secara bergantian untuk arti yang sama.
Payment processor adalah pihak penghubung yang mengomunikasikan transaksi antara merchant, bank penerbit, dan bank pengakuisisi. Fungsinya adalah mengamankan proses pembayaran, mulai dari autentikasi pengguna hingga penyelesaian dana.
Biasanya, payment processor juga memasok mesin kartu kredit atau perlengkapan lain untuk menerima pembayaran. Dalam hal ini, Anda memerlukan akun merchant beserta penyedia layanan.
Untuk transaksi di toko fisik, payment processor akan menggunakan terminal sebagai antarmuka titik penjualannya (point-of-sale).
Sementara itu, payment gateway adalah sebuah ‘area virtual’ yang bertugas sebagai perantara di tengah-tengah pembeli dan penjual, bertugas untuk mengamankan transaksi terkait data sensitif.
Payment processor digunakan untuk transaksi yang menggunakan kartu, sementara payment gateway digunakan dalam proses transaksi yang tidak mewajibkan penggunaan kartu. Dengan kata lain, payment gateway merupakan terminal point-of-sale untuk bisnis virtual Anda.
Karena tidak mewajibkan kehadiran pelanggan atau kartu kredit secara fisik, proses autentikasi virtual bisa lebih rentan. Maka dari itu, payment gateway bertugas untuk memvalidasi kredensial digital pelanggan agar terhindar dari ancaman, dan proses pembayaran bisa lebih aman.
Jenis-Jenis Payment Gateway
Khususnya bagi Anda yang baru akan memulai bisnis online dari nol, penting untuk memilih jenis payment gateway yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya agar Anda bisa menentukan pilihan.
Redirection (Pengalihan)
Jenis payment gateway ini adalah yang paling simpel, cocok bagi bisnis baru dan bisnis kecil karena prosesnya yang aman dan setup yang mudah. Penjual tidak perlu membuat akun merchant untuk mengonfigurasinya.
Payment gateway ini akan mengarahkan pelanggan ke halaman pembayaran terpisah untuk menyelesaikan transaksi. Di layar checkout, Anda bisa mempromosikan brand dengan menampilkan logo Anda.
Menggunakan gateway redirect pihak ketiga, Anda bisa menyerahkan tugas-tugas sulit pada layanan ini, mulai dari mengatur protokol keamanan hingga kewajiban privasi. Sayangnya, Anda tidak memiliki kontrol penuh atas prosesnya.
Kelemahan lainnya adalah metode ini bisa mengganggu pengalaman belanja pembeli. Mereka harus menyelesaikan pembayaran online secara eksternal di luar website toko online Anda.
Checkout On-Site, Pembayaran Off-Site
Proses checkout dilakukan on-site atau langsung di website tanpa adanya pengalihan, dan pastinya akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Namun, untuk menyelesaikan transaksi, jenis gateway pembayaran ini akan mengarahkan pelanggan ke luar website. Artinya, pihak penjual perlu memastikan keamanan prosesnya sendiri.
Website Anda harus mampu memenuhi PCI compliance guna melindungi informasi pelanggan, yang tentu saja memerlukan lebih banyak resource dan keahlian teknis.
Checkout dan Pembayaran On-Site
Jenis pembayaran ini sangat cocok untuk bisnis eCommerce besar yang menargetkan volume penjualan tinggi. Dari checkout hingga proses pembayaran, semuanya dilakukan melalui sistem pihak penjual.
Gateway pihak ketiga akan mengalihkan pelanggan sementara ke luar website untuk melakukan transaksi. Namun, pelanggan tidak akan menyadarinya karena halaman tersebut hampir tidak terlihat berbeda dari website eCommerce Anda.
Selama proses ini, Anda bisa menawarkan diskon khusus atau memberikan informasi produk add-on untuk menarik pelanggan membeli lebih banyak item.
Setelah transaksi berhasil, sistem akan otomatis mengarahkan pelanggan kembali ke website Anda. Mereka pun bisa lanjut menjelajahi halaman produk lagi, memberi Anda peluang untuk lebih meningkatkan konversi.
Meskipun metode pembayaran ini menyediakan transaksi yang cepat, aman, dan andal, infrastrukturnya cukup rumit. Diperlukan pengetahuan teknis tingkat lanjut atau Anda perlu mempekerjakan developer untuk proses setupnya.
Pembayaran on-site juga membebankan tanggung jawab yang lebih berat karena semua prosesnya dikontrol oleh Anda sendiri. Selain gateway pembayarannya sendiri, Anda masih perlu sertifikat SSL dan harus mampu memenuhi PCI compliance.
Payment Gateway Terbaik untuk Bisnis eCommerce
Dengan fungsinya yang cukup penting, Anda sangat disarankan untuk menggunakan payment gateway apabila memiliki website toko online. Nah, untuk itu, pilihlah penyedia payment gateway yang tepat.
Di bawah ini kami punya daftar penyedia payment gateway terbaik yang bisa Anda gunakan. Kami menilainya berdasarkan kemudahan penggunaan, keamanan, biaya, dan kompatibilitasnya.
1. PayPal
Anda mungkin sudah familiar dengan PayPal, salah satu payment gateway terpopuler yang mendukung transfer uang dan transaksi. PayPal menawarkan dua metode pembayaran, yaitu PayPal Payments Standard dan PayPal Express Checkout.
PayPal Payments Standard memungkinkan merchant menerima pembayaran dengan kartu kredit secara online, sementara PayPal Express Checkout mengarahkan pelanggan untuk login ke akun PayPal mereka saat ingin menyelesaikan transaksi.
Metode yang kedua akan lebih singkat karena pelanggan tidak perlu memasukkan informasi pembayaran mereka setiap kali akan membeli barang.
Kelebihan:
- Pengaturan cepat. Hanya perlu waktu 15 menit untuk menambahkan tombol PayPal ke website Anda sehingga proses untuk mulai menjual produk bisa dilakukan lebih cepat.
- Fitur yang berguna. Fitur-fitur ini meliputi perlindungan dari penipuan, dukungan telepon 24/7, dan integrasi keranjang belanja. Semuanya kompatibel dengan sebagian besar platform toko online.
- Pembayaran lintas batas. PayPal adalah salah satu penyedia pembayaran yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Kekurangan:
- Pengalaman berbelanja yang terganggu. Karena PayPal menggunakan metode redirection, pelanggan harus membuka halaman web lain untuk menyelesaikan pembayaran. Fitur kembali otomatis juga hanya tersedia untuk akun bisnis.
2. Stripe
Payment gateway terbaik lainnya adalah Stripe, platform pembayaran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan sudah dipercaya oleh perusahaan besar seperti Pinterest, Lyft, dan Slack.
Solusi yang diberikan Stripe ideal untuk pemrosesan kartu debit dan kredit, terutama untuk transaksi fisik. Terlebih lagi, payment processor ini juga mendukung opsi pembayaran lain untuk berbagai penggunaan sehingga transaksi bisnis Anda bisa lebih fleksibel.
Kelebihan:
- Pembelian sekali klik. Menggunakan Stripe, pelanggan bisa membeli produk dengan menyimpan informasi kartu debit atau kredit untuk pembayaran sekali klik.
- Akses ke analitik. Sigma dari Stripe memungkinkan Anda melihat laporan mendetail yang akan memberikan insight tentang cara meningkatkan operasional bisnis.
- Transaksi internasional. Stripe mendukung semua penerbit kartu kredit besar dan lebih dari 135 mata uang.
Kekurangan:
- Pembayaran tertunda. Retailer harus menunggu selama 7-14 hari sampai pembayaran masuk ke rekening mereka.
3. Square
Sebagai salah satu payment gateway paling populer di pasaran, Square berhasil mempertahankan reputasinya sebagai platform tepercaya selama lebih dari satu dekade.
Menggunakan Square, retailer bisa menerima pembayaran kartu kredit mobile, baik melalui chip maupun protokol NFC (near-field communication).
Kelebihan:
- POS yang efisien. Sistem point-of-sale milik Square dilengkapi banyak fitur menarik. Sebagai contoh, Anda bisa menyiapkan invoice dengan mudah dan mengoperasikan bisnis secara offline.
- Banyak pilihan pembayaran. Square mendukung pembayaran dengan metode ketuk, invoice, dan pembayaran pada saat booking.
- Value for money. Tidak ada biaya bulanan dan biaya tambahan. Semuanya gratis, termasuk saat mendaftar dan mengaktifkan pembayaran.
Kekurangan:
- Tidak bisa scale up. Square mungkin tidak cocok untuk industri berisiko tinggi atau perusahaan besar dengan volume penjualan tinggi.
4. Apple Pay
Dalam hal pembayaran mobile, Apple Pay adalah opsi terbaik.
Berkat struktur pembayaran mobile yang dimilikinya, Apple Pay memungkinkan pembeli untuk melakukan pembelian menggunakan Face ID dan Touch ID.
Selama toko Anda menyediakan terminal NFC, Anda bisa menerima kartu kredit dan pembayaran elektronik lainnya menggunakan layanan ini.
Kelebihan:
- Chat bisnis. Sistem token digital anonim menjadikan Apple Pay sebagai salah satu solusi pembayaran paling aman.
- Pembayaran yang mudah. Sistem contactless menghasilkan proses checkout yang lebih cepat dibandingkan dengan pembayaran kartu kredit lainnya.
- Penyiapan cepat. Apple Pay tidak mewajibkan Anda mendaftar untuk mendapatkan akun merchant.
Kekurangan:
- Kurang umum digunakan. Apple Pay mungkin tidak bisa difungsikan sebagai channel pembayaran utama Anda karena masih belum begitu banyak pelanggan yang menggunakannya.
5. Amazon Pay
Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan apabila menggunakan layanan dari pasar eCommerce terbesar di dunia ini.
Semua proses pembayaran online dilakukan di halaman website Anda. Pelanggan hanya perlu login ke akun Amazon mereka, dan selesai! Mereka pun siap untuk berbelanja.
Kelebihan:
- Audiens yang luas. Jual produk atau layanan Anda dengan menjangkau 310 juta akun pelanggan aktif.
- Berbasis API. Sesuaikan payment gateway dengan nuansa dan gaya persona bisnis Anda sendiri.
- Sangat responsif. Guna mengantisipasi tren mobile eCommerce yang kian melesat, Amazon Pay memastikan layanan mereka ini bisa mendukung berbagai ukuran layar dan kompatibel lintas platform.
Kekurangan:
- Terbatas. Amazon Pay hanya tersedia di 17 negara.
6. Authorize.net
Authorize.Net adalah platform pembayaran berbasis cloud yang bisa digunakan merchant untuk menerima pembayaran kartu kredit, cek elektronik, dan setoran dana secara langsung dan online.
Penyedia pembayaran ini menangani transaksi dengan dan tanpa kartu. Authorize.Net menawarkan integrasi dengan berbagai sistem point-of-sale pihak ketiga, sehingga cocok untuk bisnis retail.
Kelebihan:
- Pembayaran fleksibel. Karena mendukung berbagai macam pemroses, retailer kini bisa menerima pembayaran dari PayPal, Apple Pay, dan perusahaan kartu kredit populer lainnya.
- Support berbagai mata uang. Penjual di banyak negara bisa menggunakan Authorize.Net untuk memproses pembayaran mereka.
Kekurangan:
- Sedikit sulit dipelajari. Authorize.Net memiliki sistem rumit yang memerlukan skill coding untuk proses setup.
Payment Gateway adalah Solusi Pengalaman Belanja yang Baik!
Setelah membaca review di atas, Anda sekarang sudah tahu apa itu payment gateway, cara kerja, dan jenis-jenisnya. Ingat, setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Namun Anda tak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk meminimalkan atau bahkan menyingkirkan kekurangan ini.
Misalnya Anda bisa menggunakan beberapa jenis payment gateway untuk berjaga-jaga apabila yang satu mengalami masalah, masih ada gateway lain yang bisa menggantikannya.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan metode pembayaran pilihan pelanggan, total keseluruhan biaya, serta langkah-langkah keamanan dan reputasi layanan yang digunakan. Masih memiliki pertanyaan? Yuk sampaikan lewat kolom komentar di bawah ini!
0 comments: