Bismillah.
1. Tentukan ukuran neon box yang hendak kamu cetak.
Ada 3 pilihan dalam mencetak gambar pada neon box, yaitu dengan:
– Teknik printing(Banner/Flexi/MMT/Spanduk Digital).
– Painting, pengecatan langsung pada akrylic menggunakan kuas atau cat semprot.
– Cutting Sticker, bisa dilakukan secara manual atau menggunakan bantuan mesin cutting untuk menghemat waktu.
Supaya kita bisa sama-sama belajar dari titik nul, pada kesempatan ini saya membuat neon box menggunakan teknik manual yaitu menggunakan stiker yang di dipotong sendiri. Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya akan memberikan rincian dari kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik yang diuraikan diatas.
Pertama, kelebihan mencetak gambar menggunakan teknik printing tentunya hampir semua kita tau, selain dapat mencetak ratusan warna dalam sekejap, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah dari teknik Painting dan Cutting. Tapi kekurangannya warna yang dihasilkan mudah memudar dalam tenggang singkat.
Kedua, Painting. Cara ini juga tergolong murah dibandingkan cara Cutting pada stiker, dan warna yang dihasilkan dapat dinikmati dalam waktu lama. Tapi karena saya masih sangat pemula, kelihatannya tingkat kesulitannya lebih berisiko. Soale saya ndak bisa menggambar pake kuas ::heuheuu::
Ketiga, Cutting Stiker. Kekurangannya hanya bisa mencetak warna tertentu(mengikuti stok stiker yang beredar di pasaran), tapi kelebihannya sama dengan cara kedua, warnanya lebih tahan lama saat dijemur atau kehujanan diatas tiang. Nah, ini yang akan kita kupas bareng2. Disamping saya ndak punya mesin cutting, jadi kita bisa sama2 belajar mensyukuri kedua tangan yang dititipkan Allah Sang Maha Pencipta. Walah,,jadi ceramah 😛
LetsGo^On
Sediakan Stiker Cutting yang biasa dijual di toko perlengkapan sablon. Saya membeli seharga Rp. 45.000/mtr. Mudah2an ga kemahalan.
Siapkan gambar yang telah kamu buat sesuai ukuran neonbox yang kamu inginkan. Karena saya tidak punya printer berukuran raksasa, terpaksa saya ngeprint diatas kertas berukuran A4, kemudian saya sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia..
Ini rangka yang sudah saya semprot pake Cat Semprot Kaleng yang biasa dijumpai di matreal.
Untuk rangkanya sendiri terbuat dari plat, lurus-siku-tebal juga. Bisa beli di toko sablon. Menurut saya itu cara yang lebih murah dan hemat waktu dibandingkan memesan di abang-abang tukang las, apalagi kalau buat sendiri.
Piye..apik yo le ? BBM Mundak Yoh..? Penak jamanku toh ::hassuuu::
Nah, yang itu cara bisa dilakukan dengan gunting dapur dan cutter. Pelan-pelan aja,sabar,yang penting rapih.
Hompimpa..kalau sudah ditempel begini, saya sarankan untuk menambah cara finishing menggunakan clear(cat semprot bening) supaya mengkilap dan terasa gimana gitu.
Cara nempelinnnya gimana biar rapih ndak bergelombang, apalagi lecek kayak sprei kost2an?
Buat yang sudah mahir, bisa dengan cara ekstrim, yaitu pasang langsung tanpa tedeng aling-aling. Tapi buat yang baru belajar seperti saya alangkah indahnya dilakukan dengan cara laundry, yaitu dibasahi dulu papan akrylic-nya, terus diusap pake sabun cuci piring/shampo. Tujuannya, karena stiker yang satu ini memiliki daya rekat yang kuat, jadi sabun adalah alat bantu untuk meratakan/memudahkan stiker supaya bisa digeser kesana-kemari. Kalo sudah tertempel dalam keadaan basah, segera diratakan menggunakan alat bantu seperti ‘kartu perdana ‘ bisa juga ‘penggaris plastik’ untuk mengikis air yang membanjiri wilayah akrylic dan sekitarnya(dikerok maksudnya). Lakukan dengan hati riang gembira, ga usah kesusu!
Hoplaaa..Cukup dengan 2hari 2malam pengerjaan selesai. Lumayan untuk senam jari~
Alhamdulillah.
1. Tentukan ukuran neon box yang hendak kamu cetak.
Ada 3 pilihan dalam mencetak gambar pada neon box, yaitu dengan:
– Teknik printing(Banner/Flexi/MMT/Spanduk Digital).
– Painting, pengecatan langsung pada akrylic menggunakan kuas atau cat semprot.
– Cutting Sticker, bisa dilakukan secara manual atau menggunakan bantuan mesin cutting untuk menghemat waktu.
Supaya kita bisa sama-sama belajar dari titik nul, pada kesempatan ini saya membuat neon box menggunakan teknik manual yaitu menggunakan stiker yang di dipotong sendiri. Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya akan memberikan rincian dari kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik yang diuraikan diatas.
Pertama, kelebihan mencetak gambar menggunakan teknik printing tentunya hampir semua kita tau, selain dapat mencetak ratusan warna dalam sekejap, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah dari teknik Painting dan Cutting. Tapi kekurangannya warna yang dihasilkan mudah memudar dalam tenggang singkat.
Kedua, Painting. Cara ini juga tergolong murah dibandingkan cara Cutting pada stiker, dan warna yang dihasilkan dapat dinikmati dalam waktu lama. Tapi karena saya masih sangat pemula, kelihatannya tingkat kesulitannya lebih berisiko. Soale saya ndak bisa menggambar pake kuas ::heuheuu::
Ketiga, Cutting Stiker. Kekurangannya hanya bisa mencetak warna tertentu(mengikuti stok stiker yang beredar di pasaran), tapi kelebihannya sama dengan cara kedua, warnanya lebih tahan lama saat dijemur atau kehujanan diatas tiang. Nah, ini yang akan kita kupas bareng2. Disamping saya ndak punya mesin cutting, jadi kita bisa sama2 belajar mensyukuri kedua tangan yang dititipkan Allah Sang Maha Pencipta. Walah,,jadi ceramah 😛
LetsGo^On
Sediakan Stiker Cutting yang biasa dijual di toko perlengkapan sablon. Saya membeli seharga Rp. 45.000/mtr. Mudah2an ga kemahalan.
Siapkan gambar yang telah kamu buat sesuai ukuran neonbox yang kamu inginkan. Karena saya tidak punya printer berukuran raksasa, terpaksa saya ngeprint diatas kertas berukuran A4, kemudian saya sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia..
Ini rangka yang sudah saya semprot pake Cat Semprot Kaleng yang biasa dijumpai di matreal.
Untuk rangkanya sendiri terbuat dari plat, lurus-siku-tebal juga. Bisa beli di toko sablon. Menurut saya itu cara yang lebih murah dan hemat waktu dibandingkan memesan di abang-abang tukang las, apalagi kalau buat sendiri.
Piye..apik yo le ? BBM Mundak Yoh..? Penak jamanku toh ::hassuuu::
Nah, yang itu cara bisa dilakukan dengan gunting dapur dan cutter. Pelan-pelan aja,sabar,yang penting rapih.
Hompimpa..kalau sudah ditempel begini, saya sarankan untuk menambah cara finishing menggunakan clear(cat semprot bening) supaya mengkilap dan terasa gimana gitu.
Cara nempelinnnya gimana biar rapih ndak bergelombang, apalagi lecek kayak sprei kost2an?
Buat yang sudah mahir, bisa dengan cara ekstrim, yaitu pasang langsung tanpa tedeng aling-aling. Tapi buat yang baru belajar seperti saya alangkah indahnya dilakukan dengan cara laundry, yaitu dibasahi dulu papan akrylic-nya, terus diusap pake sabun cuci piring/shampo. Tujuannya, karena stiker yang satu ini memiliki daya rekat yang kuat, jadi sabun adalah alat bantu untuk meratakan/memudahkan stiker supaya bisa digeser kesana-kemari. Kalo sudah tertempel dalam keadaan basah, segera diratakan menggunakan alat bantu seperti ‘kartu perdana ‘ bisa juga ‘penggaris plastik’ untuk mengikis air yang membanjiri wilayah akrylic dan sekitarnya(dikerok maksudnya). Lakukan dengan hati riang gembira, ga usah kesusu!
Hoplaaa..Cukup dengan 2hari 2malam pengerjaan selesai. Lumayan untuk senam jari~
Alhamdulillah.
0 comments: